openSUSE minimal install

Komunitas openSUSE Indonesia

Tulisan ini adalah pembaruan dari tulisan yang pernah saya tulis sebelumnya yang berjudul Install (sangat) minimal openSUSE dengan KDE Plasma dan Minimal install openSUSE dengan KDE Plasma 5 (atau GNOME 3?). Tapi di sini saya mencoba mengimplementasikan GNOME juga. Untuk Desktop Environment lain caranya kurang lebih sama, hanya saja saya tidak mencobanya, jadi silakan gunakan imajinasi Anda.

Salah satu perbedaan installer openSUSE Leap 15 dibanding Leap 42 yang saya gunakan di tulisan sebelumnya adalah adanya opsi Custom saat pemilihan User Interface, jadi kita tidak perlu lagi menggunakan pilihan Minimal server (Text only).

Instalasi

Langsung saja menuju inti. Setelah kita membuat bootable DVD atau Flashdisk lalu boot ke perangkat tersebut, kita memilih menu Installation.

Layar yang pertama tampil adalah Language, Keyboard and License Agreement. Untuk bahasa, Anda bisa memilih apapun yang Anda mau. Sedangkan Keyboard Layout, yang banyak beredar di Indonesia adalah layout English (US). Baca perjanjian lisensi jika perlu, lalu klik Next tanda kita menyetujuinya.

Jika komputer tidak terhubung ke internet (dan sebaiknya tidak usah terhubung ke internet jika tidak menggunakan ISO net install), layar berikutnya yang akan tampil adalah Network Setting. Di sini kita bisa menamai komputer kita pada tab Hostname/DNS. Klik Next.

Layar berikutnya adalah User Interface. Di sinilah proses minimal install dimulai. Pilih Custom, lalu klik Next.

Layar berikutnya adalah Software Selection and System Tasks. Klik Details di bagian kiri bawah layar. Ini akan menampilkan menu di atas layar. Pilih menu Dependencies, lalu hilangkan centang pada Install Recommended Packages. Selanjutnya pilih opsi Options, lalu centang Cleanup when deleting packages. Lanjutkan dengan pindah ke tab Search. Ketik session di kolom pencarian. Akan muncul tiga opsi session, yaitu GNOME, Plasma 5 dan XFCE4. Jika Anda ingin menggunakan GNOME, pilih paket gnome-session dan gnome-session-wayland. Begitu juga jika Anda ingin memilih Plasma 5, pilih paket plasma5-session dan plasma5-session-wayland. Sementara jika Anda memilih XFCE4, tidak ada pilihan session wayland. Untuk Anda yang memilih GNOME, cari juga paket xf86-input-libinput. Anda yang memilih Plasma 5, paket ini langsung terseleksi secara otomatis. Lalu cari dan pilih Display Manager yang ingin digunakan. Untuk GNOME pilih gdm, untuk Plasma 5 pilih sddm. Jika Anda akan menggunakan BtrFS, cari juga paket grub2-snapper-plugin dan snapper-zypp-plugin. Setelah selesai, klik Next.

Layar berikutnya adalah Suggested Partitioning. Jika komputer kita sudah berisi data, sebaiknya kita memilih Expert Partitioner, lalu pilih Start with Existing Partitions. Klik Next.

Jika kita memilih Expert Partitioner, di layar berikutnya kita bisa mengatur partisi kita. Klik Hard Disks di sebelah kiri untuk memunculkan tombol Edit dan tombol-tombol lainnya untuk mengatur partisi. Saya biasanya hanya membuat tiga partisi saja; /dev/sda1 dengan ukuran 256 MiB, tipe EFI System Partition, tipe FS FAT dan Mount Point /boot/efi. Partisi ini dibutuhkan untuk komputer dengan firmware UEFI. Komputer dengan firmware BIOS tidak membutuhkan partisi ini. Partisi kedua adalah /dev/sda2 dengan ukuran 60 GiB (karena saya tidak memisahkan $HOME dari root), tipe Linux Native, tipe FS BtrFS dan Mount Point /. Jangan lupa untuk mencentang opsi Enable Snapshots saat editing partisi. Opsi ini bisa dicentang setelah kita menentukan Mount Point. Anda bisa memilih untuk menggunakan Ext4 jika menginginkannya. Dan jika memilih Ext4, biasanya ukurannya tidak perlu terlalu besar, karena tidak perlu ruang kosong lebih banyak untuk Snapshot. Partisi ketiga adalah /dev/sda3 dengan ukuran sisa dari total HDD/SSD, tipe Linux Native, tipe FS Ext4 dan di-Mount sebagai partisi data boleh di mana saja, /mnt/data atau /home/data, atau di manapun yang Anda inginkan. Dan JANGAN FORMAT PARTISI INI jika sudah berisi data. Saya sengaja tidak membuat partisi Swap karena saya biasa menggunakan fitur ZRAM untuk membuat Swap seperti yang pernah saya bahas di tulisan yang berjudul Menggunakan zRam sebagai Swap. Setelah selesai mengatur partisi, klik Next.

Selesai mengatur partisi kita akan kembali ke layar Suggested Partitioning. Klik Next.

Layar berikutnya adalah Clock and Time Zone. Atur Region ke Asia dan Time Zone ke Jakarta jika Anda tinggal di wilayah Waktu Indonesia Barat. Jika Linux adalah satu-satunya sistem operasi di komputer kita, centang opsi Hardware Clock Set to UTC. Tapi jika dualboot dengan Windows, jangan centang opsi ini. Kita juga bisa melakukan sinkronisasi jam otomatis dengan membuka opsi Other Settings…. Lanjutkan dengan klik Next.

Layar berikutnya adalah Local Users. Isi nama di kolom pertama, username (tidak harus sama dengan nama) di kolom kedua dan sandi di kolom ketiga dan keempat. Klik Next.

Layar berikutnya adalah Installation Settings. Kita bisa mengatur Boot Loader jika perlu, dengan mengklik teks Booting. Mengatur lamanya tampilan Grub2 (saya biasa mengatur jadi 1 detik saja) dan/atau menyembunyikan menu Grub2 serta opsi-opsi lainnya. Jika sudah cukup puas dengan pilihan Anda, klik Install. Tunggu hingga proses instalasi selesai.

Setelah proses instalasi selesai, reboot komputer, lalu lepas media instalasi (DVD atau Flashdisk).

Lanjutkan dengan proses pasca install.

Pasca Install

Setelah komputer reboot, kita harus beralih ke Virtual Console atau biasa juga disebut TTY dengan menekan tombol Ctrl, Alt dan F1 secara bersamaan. Untuk F1, kita bisa menggantinya dengan F2 sampai F6. Dan untuk kembali ke desktop kita bisa menekan Ctrl, Alt dan F7 secara bersamaan.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengubah file /etc/zypp/zypp.conf. Kita akan mengubah seperti apa yang diubah saat instalasi, yaitu menghilangkan centang pada Install Recommended Packages dan mencentang Cleanup when deleting packages. Karena instalasi dengan cara ini secara baku tidak membawa paket-paket teks editor seperti Vi/Vim atau Nano, kita harus melakukannya dengan Sed. Caranya, jalankan kedua perintah berikut:

su -c "sed -i 's/# solver.onlyRequires = false/solver.onlyRequires = true/' /etc/zypp/zypp.conf"

su -c "sed -i 's/# solver.cleandepsOnRemove = false/solver.cleandepsOnRemove = true/' /etc/zypp/zypp.conf"

Kenapa menggunakan perintah su -c? Karena sudo pun tidak ikut terpasang.

Jika Anda ingin mempertahankan Kernel bawaan rilis openSUSE (Kernel GA), Anda bisa menjalankan perintah berikut;

su -c "sed -i 's/,running/,running,oldest/' /etc/zypp/zypp.conf"

Manfaat dari mempertahankan Kernel GA adalah kita bisa melakukan Factory Reset openSUSE tanpa mengalami Kernel panic.

Setelah mengubah konfigurasi zypp kita perlu mematikan dulu semua repositori online karena kita akan melakukan instalasi paket dari media installer DVD atau Flashdisk. Jalankan perintah berikut;

su -c "zypper modifyrepo --disable repo-oss repo-non-oss repo-update repo-update-non-oss"

Setelah mematikan semua repositori online kita bisa menghapus paket-paket patterns jika perlu. Tapi kita perlu mengunci paket zypper terlebih dahulu supaya tidak ikut terhapus. Jalankan perintah-perintah berikut;

su -c "zypper addlock zypper"

su -c "zypper remove patterns-*"

Lalu lepas kembali kunci zypper

su -c "zypper removelock zypper"

Masukkan DVD/Flashdisk installer, lalu pasang paket-paket yang dibutuhkan dengan perintah su -c "zypper install nama-paket". Cari tahu terlebih dahulu apa fungsi dari paket tersebut dengan perintah zypper info nama-paket, sehingga Anda bisa mengabaikan paket yang tidak diperlukan. Selain paket-paket yang tertulis di bawah, paket lain bisa dicari dengan perintah zypper search keyword:

  • glibc-locale
  • kernel-firmware
  • ucode-intel untuk pengguna CPU Intel atau ucode-amd untuk pengguna CPU AMD
  • deltarpm
  • ca-certificates-mozilla
  • btrfsmaintenance jika menggunakan BtrFS
  • xdg-utils
  • xdg-user-dirs
  • xdg-user-dirs-gtk untuk pengguna GNOME
  • man
  • udisks2
  • upower
  • alsa
  • plasma5-pa untuk pengguna Plasma 5 yang akan ikut membawa pulseaudio sebagai dependensi
  • pulseaudio untuk pengguna GNOME
  • gnome-keyring untuk pengguna GNOME
  • gsettings-backend-dconf untuk pengguna GNOME
  • Modul-modul YaST yang dibutuhkan (jika Anda bingung apa yang harus dipasang, ini yang saya pasang di komputer saya)
  • Aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan (jika Anda bingung apa yang harus dipasang, ini yang saya pasang di komputer saya)
  • kde-gtk-config5 untuk pengguna Plasma 5 yang ingin memasang aplikasi GTK/GNOME
  • QGnomePlatform untuk pengguna GNOME yang ingin memasang aplikasi QT/KDE

Setelah semua paket yang dibutuhkan yang tersedia di media instalasi dipasang, hubungkan komputer ke internet, lalu hidupkan kembali semua repositori online dengan perintah;

su -c "zypper modifyrepo --enable repo-oss repo-non-oss repo-update repo-update-non-oss"

Tambahkan juga repositori Packman jika perlu dengan perintah;

su -c "zypper addrepo --check https://repo.opensuse.id/packman/openSUSE_Leap_15.0/ repo-packman" (ganti versi Leap_15.0 jika Anda menggunakan versi openSUSE lain)

Terima GPG Key dari repositori yang baru ditambahkan, lalu refresh semua repositori dengan perintah;

su -c "zypper refresh"

Kemudian update;

su -c "zypper up"

Switch ke repositori Packman;

su -c "zypper dup --from repo-packman"

Dengan memasang openSUSE seperti ini, kita tidak akan terpaku dengan aplikasi-aplikasi dari Desktop Environment yang digunakan. Kita bisa saja memasang Nautilus atau Gnome Terminal di Plasma 5 maupun memasang Dolphin atau Konsole di GNOME tanpa akan ada dua File Manager atau Terminal yang membuat salah satunya menjadi tidak terpakai. Dan juga kita tidak perlu memasang aplikasi-aplikasi dari repositori openSUSE, terutama pengguna GNOME, karena aplikasi-aplikasi inti GNOME sekarang sudah bisa dipasang dari Flathub (Flatpak).

Dan dengan cara seperti ini tidak akan ada lagi bloatware, karena semua yang terpasang adalah benar-benar apa yang kita butuhkan saja.

Jika Anda merasa ada yang kurang, silakan gunakan imajinasi Anda. Manfaatkan mesin pencari DuckDuckGo, Google, Yahoo, Bing, Yandex, Ecosia atau apapun yang biasa Anda gunakan. Cari tahu paket apa yang perlu dipasang untuk menutup kekurangan tersebut.

Silakan diskusikan juga jika perlu di grup @openSUSE_ID di Telegram.

 

Comments: 2

  1. Astaga naga, ku pikir apa ternyata menghapus semua apps bawaan. Padahal udah nunggu 5 jam pas nginstall eh malah di hapus 🤧

    • Kiki berkata:

      Apa yang ada di tulisan ini mesti diikuti semua dari awal hingga akhir, bukan untuk diikuti sebagiannya saja. Kalau Anda menghapus paket patterns padahal Anda install openSUSE dengan cara standar (bukan install minimal), ya pasti akan banyak paket yang ikut terhapus.

Add your comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.