openSUSE Berpartisipasi di GSoC – Kamu Mahasiswa/i? Ayo Ikutan! *)

Komunitas openSUSE Indonesia

*Tulisan ini adalah terjemahan bebas dari tulisan di blog Ana María Martínez

 

openSUSE berpartisipasi lagi dalam Google Summer of Code (GSoC) 2018, sebuah program yang memberikan penghargaan bagi para mahasiswa/i yang berkontribusi untuk proyek sumber terbuka dunia nyata selama tiga bulan pada musim panas tahun ini. ☀️ Dalam tulisan ini saya akan membagi pengalaman saya sebagai mantan mahasiswi GSoC dan juga sebagai mentor/pembimbing, menjelaskan lebih rinci tentang program ini dan berusaha menyemangati mahasiswa/i dari Indonesia untuk terlibat lebih jauh dalam pengembangan openSUSE melalui GSoC.

 

Mengapa sumber terbuka dan openSUSE?

Pertama-tama, kamu mungkin bertanya-tanya mengapa kamu harus terlibat dalam pengembangan (perangkat lunak) sumber terbuka. Setiap orang mungkin mempunyai alasan yang berbeda-beda, tetapi bagi saya ada tiga alasan utama:

  • Saya senang: Alasan paling utama adalah hal ini menyenangkan. Di openSUSE kita memiliki banyak konferensi keren, geeko di mana-mana, kue geeko, …. dan yang lebih penting lagi kita bersenang-senang ketika bekerja!
  • Saya belajar banyak: Pada sebagian besar proyek setiap baris kode program ditinjau ulang. Artinya, tidak hanya kualitas dari kode menjadi lebih baik, tetapi juga setiap kali kamu menulis sesuatu yang salah atau sesuatu yang masih bisa ditingkatkan  kualitasnya, seseorang akan memberitahukanmu. Dalam dunia sumber terbuka kita berpikir bahwa membuat kesalahan adalah wajar-wajar saja. Orang-orang yang mengkoreksi kamu adalah cara terbaik untuk belajar.
  • Orang-orangnya Keren: Saya mendapatkan kesempatan untuk bekerja dengan orang-orang yang benar-benar terampil dari seluruh dunia, dan memiliki ketertarikan yang sama dengan saya.

 

Mengapa GSoC?

Langkah awal selalu yang paling susah, tetapi kamu tidak perlu melakukannya seorang diri! Di openSUSE kamu akan selalu menemukan orang untuk menolong kamu, dan dengan GSoC hal ini akan makin lebih mudah lagi. Fitur terbaik dari program ini adalah kamu akan selalu didampingi oleh sedikitnya satu orang pembimbing/mentor (biasanya sih dua) yang akan membimbing kamu untuk menjalaninya. Selain itu, kamu akan bekerja dalam sebuah proyek yang digunakan oleh banyak pengguna dalam dunia nyata dan seluruh kode program yang kamu buat akan dirilis dalam lisensi sumber terbuka, jadi siapa saja bisa mengaksesnya, menggunakannya, mengubahnya, dan membagikannya. Dan, jangan lupa kamu akan menerima tunjangan sebesar USD2400 di Indonesia.

Kamu bisa membaca lebih banyak pengalaman saya mengikuti GSoC pada blog saya: https://gsocwithopensuse.wordpress.com

 

Proyek

Di openSUSE kamu dapat menemukan proyek-proyek ditulis menggunakan Ruby on Rails, Perl, Ruby, HTML/JavaScript, C/C++ dan banyak lagi bahasa lainnya. Tahun ini kamu bisa bekerja selama GSoC dalam beberapa proyek openSUSE terpenting dan terbesar: OpenBuildService, openQA dan YaST. Dapat dipastikan ini merupakan pekerjaan proyek yang sangat menantang, tetapi gak usah takut, karena ini artinya kamu akan belajar sangat banyak dari proyek itu. Dan ingat mentor kamu dan kontributor openSUSE lainnya akan selalu siap membantu kamu!

Eh tapi kita juga punya proyek yang sederhana lho Trollolo misalnya, di mana mahasiswa ilmu komputer manapun dapat mulai belajar dengan Ruby. Keinginan untuk belajar adalah jauh lebih penting dari pada pengetahuan dan pengalaman kamu sebelumnya.

Kamu bisa menemukan semua proyek dan informasi lebih dalam melalui halaman bimbingan kami di: http://101.opensuse.org. Dan jika  proyek-proyek yang ditawarkan openSUSE tidak memenuhi harapan kamu, kamu bisa juga ikutan organisasi lain di: https://summerofcode.withgoogle.com/organizations. Kamu harus mencari sebuah proyek yang menurut kamu paling menarik, sehingga kamu bisa belajar sebanyak-banyaknya.

 

Ayo kita mulai!

Ketika saya menghadiri openSUSE Asia di bulan Oktober 2017, saya berkesempatan untuk ngobrol dengan beberapa orang anggota komunitas dari Indonesia dan saya baru tahu kalau ada banyak pengguna openSUSE di Indonesia. Dan bagian yang cukup besar dari komunitas ini adalah mahasiswa/i ilmu komputer. Sayangnya mahasiswa/i-mahasiswa/i itu tidak terlibat secara langsung dalam proses pengembangan openSUSE. Saya juga sering mendengar pada konferensi itu bahwa mahasiswa/i dari Indonesia sebagaimana halnya dari negara-negara Asia lainnya adalah, maaf, pemalu dan mereka menganggap bahwa pengembangan sumber terbuka adalah “menyeramkan”. Harapan saya dengan tulisan ini saya dapat membantu mahasiswa/i dari Indonesia untuk jadi lebih berani dan menyemangati kamu semua untuk berani terlibat dalam proses pengembangan openSUSE.

Periode pendaftaran GSoC dimulai tanggal 12 Maret 2018, tapi kamu sudah bisa melihat-lihat dulu organisasi dan proyek-proyek yang ada dan menentukan pilihan yang terbaik untuk kamu. Pendekatan ke orang-orang yang terlibat dalam proyek juga penting, kan kamu akan kerja bareng dengan mereka dalam 3 bulan. Saya sarankan untuk mulai membuat setidaknya satu kontribusi pada proyek yang mau kamu pilih karena dengan demikian kamu jadi tahu apakah ini adalah proyek yang tepat untuk kamu dan juga tepat untuk proposal yang akan kamu tulis. Tapi tolong ya kamu ‘ndak perlu mengirimkan terlalu banyak PR (pull request).

Dan kalau kamu masih galau jangan sungkan-sungkan untuk mengontak kita. Kamu bisa men-twit kita di @opensusementors, mengirim email ke mailing-list (opensuse-project@opensuse.org) atau langsung mengontak mentor/pembimbing. Kita tunggu lho, ‘ndak usah malu! 💚

 

Tentang penulis

Ana María Martínez mulai ikutan proyek openSUSE sebagai mahasiswi GSoC. Sejak saat itu Ana selalu berkontribusi dalam proyek-proyek sumber terbuka baik di dalam maupun di luar openSUSE. Saat ini Ana bekerja di SUSE sebagai anggota Tim antarmuka Open Build Service dan juga sebagai seorang mentor/pembimbing openSUSE untuk  GSoC. Kamu bisa menemukan Ana di Github (@Ana06) dan menghubunginya langsung melalui email (anamma06@gmail.com), Twitter (@anamma_06) dan IRC (@Ana06).

 

 

 

 

*) Catatan

Tulisan ini adalah kiriman dari kawan saya Ana Maria Martinez salah seorang mentor openSUSE untuk GSoC 2018. Saya terjemahkan secara bebas sesuai permintaan mbak Ana, karena kami di openSUSE berharap ada banyak mahasiswa/i Indonesia yang ikutan membantu pengembangan openSUSE dengan memulainya lewat GSoC. Tulisan aslinya dapat dilihat pada blog nya Ana

 

Comments: 1

  1. […] ini. Ana María Martínez, mantan peserta GSoC 2016 dan Insinyur Perangkat Lunak di SUSE, melalui laman komunitas openSUSE Indonesia memberikan gambaran bahwa peserta GSoC akan memperoleh mentor atau pembimbing serta pengalaman […]

Add your comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.